Tuesday, August 30, 2005

Tiga Pintu Neraka

Manusia masuk neraka lewat tiga pintu.

Pertama, pintu syubhat.
Pintu ini menjadikan seseorang mengutamakan sesuatu
yang meragukan dari sesuatu yang telah jelas dalam agama Allah.
Sumbernya adalah kesombongan yang menjadikan iblis terkutuk.

Kedua, pintu syahwat.
Pintu ini mendorong seseorang mengutamakan hawa nafsu daripada ketaatan
dan mencari ridho Allah.
sumbernya adalah hasrat yang kuat yang mengeluarkan Adam dari surga

Ketiga, pintu amarah.
Pintu ini menciptakan permusuhan dengan sesama makhluk Allah.
Sumbernya adalah dengki yang mendorong salah seorang anak Adam membunuh
saudaranya.

-Ibnu Qayyim al Jauziyah -

Sunday, August 28, 2005

Aku Ingin Kau Bahagia

Aku Ingin Kau Bahagia

Aku ingin jadi malam pekat
Agar cahayamu cemerlang

Aku ingin jadi tanah padat
Agar menapakmu pasti

Aku ingin jadi awan
Agar terik mentari tak menjamah kulitmu

Aku ingin jadi angin semilir
Agar hatimu menjadi sejuk

Aku ingin jadi rangkaian nada indah dalam hidupmu
Agar telinga jiwamu tentram

Aku ingin jadi taman bunga
Agar matamu tidak memandang melainkan keindahan

Aku ingin kau bahagia

-tm-

Tuesday, August 23, 2005

Melati Putih

Seperti melati....
putih
bersih
tak ternoda
slalu tampak indah

Seperti melati.....
kesederhanaanya memikat hati
menatapnya meneduhkan jiwa
harumnya menentramkan pikiran

Seperti melati......
kuncup terkadang menjadi pilihan
enggan tuk memperlihatkan keindahanmu pada dunia
ingin menyendiri sejenak
kemudian hadir dengan mempesona

tapi melati....
kali ini kau tak tampak biasa
ada yang aneh pada dirimu
kuncupmu tak kunjung mekar
keindahanmu tak jua hadir

ada apa melati.....
katakanlah padaku
pada kumbang yang selalu meunggumu
menunggu mekarmu

sudah bosankah kau pada dunia ?
yang tak pernah menganggapmu ada...
yang tak pernah mengindahkanmu...
ada atau tiadanya dirimu...
tiada memberi arti....

jangan....melatiku....
jangan pernah berpikir seperti itu.....
jangan kau kecewakan Dia
yang telah menciptamu dengan indah
jangan lah kau bersedih
mekarlah
tunjukkan pada dunia bahwa kamu ada
sekecil apapun persembahanmu
Dia tidak akan pernah meremehkanmu....

ayo melati...
bangkitlah
kutunggu mekarmu
bersama dengan mekarku

Ps :
Maafkan aku Melati, kalau aku pun terkadang tak peduli.....

Saturday, August 13, 2005

Karena Dia

Dia tak mencipta dengan sia....
Dia punya segala alasan kenapa semua ini ada.....
semua hal itu indah....
semua hal itu berharga...
demkikian pulalah dengan kita....

aku bukan sebuah karang yang kokoh diterpa ombak...
bukan pula gunung yang tak runtuh di terjang badai....
apalagi sebuah bintang yang bersinar terang di luar sana....
aku adalah aku....
aku akan terus meng-aku, berproses menjadi aku, dan belajar menjadi aku...
karena Dia aku ada....
karena Dia aku akan terus ada....
meski aku dah terpisah dari jiwaku....

Friday, August 12, 2005

bukan wanita biasa

Aku datang bukan mencari kilau mutiaramu...
Aku hadir bukan karena pesonamu...
Aku ada bukan karena bujuk rayumu....
tapi karena semata2 mengharapkan ridho dari tuhanmu.....
karena aku bukan wanita biasa....

Pagi

kulihat Mentari tersenyum menatapku
seakan berucap
"slamat pagi, may Allah alaways bless u"
aku pun tersenyum

kusaksikan bunga bermekaran
menarik perhatianku
tergoda tuk memetiknya
tapi tidak
dia tampak lebih bahagia bersama kumbang

Orang2 lalu lalang
kudapati dia
menikmati sarapan paginya
di pojokan selokan
masih
dengan posisi yang sama
tak beranjak

wajahnya mengisyaratkan beban
matanya memancarkan duka
aku tak bisa melihatnya lama
karena aku pun pasti terbawa
oleh putaran arus kehidupannya

Thursday, August 11, 2005

Suatu Malam di Jakarta

Malam mulai larut
tak juga ku merasa kantuk
ditemani bulan dan bintang
sejenak kubiarkan diri ini berkhayal

ah betapa romantisnya mereka
berdua menghiasi malam
bersama meretas hari
sesekali kudengar canda mereka
berkejaran dalam khayalku

bulan berkata pada bintang
" jangan tinggalkan aku, karena cahayaku tak akan sempurna tanpamu "
sambil tersenyum, bintang menjawab
" Kau tercipta tuk temani aku hingga saatnya nanti "

sejenak aku iri melihat romantisme mereka.....
begitu indah
begitu harmonis

jakarta, 9 Agustus 2005, 23.00

Tuesday, August 09, 2005

Purnama

Kumuh dan pekat….
Ya…
Lorong itu lah yang pernah kulewati dulu….
5 tahun yang lalu….
Saat itu....
Aku terus melangkah dan melangkah….
Penuh comberan dan bau tidak karuan….
Kusaksikan tikus berkejaran……
Suara-suara aneh bersautan….
Ingin segera kumenghindar….
Lepas dari bayang-bayang hitam…
Mencari secercah harapan….

Aku berlari dan terus berlari
Hingga kutemukan
Secercah cahaya di ujung sana
Tapi tunggu….
Bukan hanya secercah….
Siapa dia?
Menatap bak purnama
Tersenyum indah

Purnama, kau kah itu?
Izinkah aku meretas hari bersamamu
Berdua kita kan terangi dunia
Ada saat duka, ada saat suka
Tapi jangan tinggalkan aku , Purnama
Karena aku tidak akan bisa bercahaya tanpamu

Ps :
Purnama, terima kasih telah mencintaiku…..
Ajari aku tuk selalu mencintamu, seperti kau mencintaiku….

Bila tiba saatnya nanti

Bila ku pergi
aku ingin pergi
dengan menyisakan senyum
tak ada yang terluka karena ulahku
tak ada yang tersakiti karena lisanku

Bila saatnya ku kembali
aku ingin bertemu dengan-Nya
bersimpuh didepan-Nya
memandang wajah-Nya
membiarkanku terlena dalam dekapan-Nya

Bilakah itu terjadi ?
sedang diri ini
masih jauh dari kata suci.....

Saturday, August 06, 2005

Mutiara Dunia

Hari itu adalah hari yang membahagiakan buatnya, buat mbak Zakiyah, sosok wanita dewasa yang bersahaja, ayu, dan ramah, kerudung pun tak pernah lepas darinya.
Aku selalu bertemu dengannya tiap pagi dan sore, ketika kami sama2 menyapu rumah, selebihnya dia tidak pernah keluar rumah, klo toh harus keluar, suami tercinta selalu ada di sampingnya.......

Hari itu adalah hari dimana anak keduanya di khitan, tepat seminggu setelah dilahirkan. Suasana kebahagiaan jelas terpancar di wajahnya dan juga keluarganya. Sebagian tetangga pun hadir, ingin ikut serta memberikan doa buat si kecil imut.Si kecil tidak pernah berhenti menangis, tidak seperti bayi-bayi lainnya setelah di khitan, semua cara telah dicoba untuk menenangkannya, tapi apa daya, si kecil tidak kunjung menghentikan tangisnya.....dan Mbak Zakiyah pun memutuskan untuk menidurkan si kecil di kamarnya, berdua dengannya......

Siang berganti sore, sang suami mencoba membangunkan istrinya, mengajaknya kembali menemui tamu-tamu undangan, terlihat mbak zakiyah dengan senyum terlintas di wajah, sambil memeluk bayi dalam dekapannya, dia telah tertidur untuk selamanya......innalillahi wa inna ilaihi rojiun.....

Hari itu adalah hari terakhir aku melihat senyum di wajahnya....
Hari itu aku kehilangan satu mutiara dunia....
semoga amal ibadahnya diterima di sisiNya....
dan mendapatkan tempat terbaik di surga.....

Friday, August 05, 2005

Memetik bintang

anugerah terindah...
adalah bisa menggapaimu....
bintang....