Tuesday, May 30, 2006

mencari keajaiban

dia terduduk di tepi pantai
memandang laut
memandang ombak
sesekali matanya mencuri pandang ke arah langit
namun
langit diam

dia bertanya
mangapa
dimana
namun
semua bisu

dia tidak menyerah
terus berusaha mencari
mencari keajaiban
yang mungkin tidak akan pernah ditemukannya
karena dia sendirilah keajaiban itu

Entah


entah
dosa apa negeri ini
sehingga Dia begitu murka

entah
sebegitu banyaknya kah kemaksiatan kita
sehingga Dia memperingatkan kita dengan caraNya
semoga kita semakin dewasa dan mampu mengambil hikmah dari ini semua

mungkin
ini sebuah ujian...lagi
sebelum bangsa ini menjadi besar
suatu saat nanti

Ya Rabb kami,
janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau bersalah
Ya Rabb kami,
janganlah Engkau bebankan kapada kami beban berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami
Ya Rabb kami,
janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya
Beri maaflah kami, ampunilah kami dan rahmatilah kami


NB : rekening peduli yogja
PKS P2B rek. BCA 7600 31 8181
Bank Mandiri 127.00.1111111.7 atas nama Partai Keadilan Sejahtera

Friday, May 19, 2006

ternyata....IPK itu penting sodara

di suatu senja, terjadilah percakapan dua manusia :

"IPK lo berapa ?", tanya bos si karyawan itu
"Knp bang ?, yang pasti lebih tinggi dari abang lah...hehehhe", jawabnya
padahal dia tau bos nya itu IPK nya 3,7...selalu cumlaude di S1 dan S2 nya, sedang dia cuman 3,4...
"bagus kalo gitu, berarti lo bisa nyelesein multi tasking dong...hmm..bagus...klo gitu gw tambah responsibility and job desk ya...", jawab bos nya dengan muka serius..
"hah ?!?!?!? yang bener aja bang, aku bcanda koq, IPK cuman 3,4....jangan tambahin aku pekerjaan ya...please ", pintanya
"ga ada !, keputusan sudah dibuat, lo siapin diri aja, ntar gw kirimin lo job desk yg baru...." tegas bos nya
"tidaakkkkkkk, bang, tolong deh bang, aku ga secerdas yg abang kira, bisa kelimpungan aku nanti", masih dengan muka memelas
"lah ?!?! bukannya lo sendiri yg selalu bilang "aku kan cerdas"....so ? buktiin dong", kilah bos nya
"gimna dengan anak2 dan suamiku nanti ? :D ", mencoba memberi alasan
"emang lo dah merid ? belum kan ? ya sudahlah....kerjakan yang menjadi tanggung jawabmu sekarang ", tegasnya lagi.

hmmm....ternyata IPK itu penting sodara....
semula aku nganggepnya ga begitu penting, yang lebih penting itu skill dan conpetence kita
ketika kapan hari ada beberapa fresh grad yg di interview
masing2 dari mereka ber IPK 3,1 ; 3,4 dan 3,7....
waktu itu aku iseng2 nanya, mana yang mo diambil
ternyata bos ku njawab : ya yang 3,7 la
hmmm.....tentu nya ada pertimbangan laen nya la
malah yang 3,1 bos ku itu sudah males banget mo interview
istilahnya sudah ga punya interest di awal.....

dulu waktu kuliah, aku ga pernah punya target IPK
niatnya cuman satu : do ur best ajalah
lagipula ga cuman penting di tempat kerjaan aja, tapi juga klo mo apply ngelanjutin kuliah dll
dan yang paling penting
bukankan seorang muslim itu harus bisa melakukan yang terbaek untuk diri dan agamanya ?

Jauh

Jauh

aku kira jarak bukanlah masalah
aku kira waktu akan melatih kita
aku kira aku cukup kuat untuk jauh darinya

mama
i miss you
so much.....


---- ditengah lobi2 agar bosku approve cutiku jum'at besok, doain ya :(, sebab masih byk yang harus kuselesaikan, keputusan bos baru keluar sehari sebelum cuti.....hiks ----

Wednesday, May 10, 2006

Dimas sayang


rasanya dah cukup lama aku ga mendengar langsung suaranya
hanya sesekali terdengar teriakan-teriakan kecilnya di ujung sana
tapi kemaren untuk yang pertama kalinya
ponakanku yang satu itu, mau ngobrol di telepon
seneng amat bisa denger lagi celotehnya
dia cerita kalo abis dibeliin ibunya robot baru
benernya aku belum begitu ngerti ma bahasanya
maklum la anak kecil yang belum genap 3 tahun, kadang suka make bahasa mereka sendiri
aku merindukannya
amat sangat

dulu, waktu masih di surabaya
aku rajin ngajak dia jalan2 tiap sore ato pagi, tergantung jadwal kuliahku
karena emang dia satu2nya ponakan yg masih tinggal di rumahku, ayah ibunya kerja, tiap weekend di jemput dibawa pulang ke rumahnya

biasanya sih ngajak jalan2nya ga jauh jauh amat, kadang ke rumah mas2ku or mbak2ku
paling suka diajak nyebrang jalan, dan maunya jalan sendiri
ga mau digendong
hiks, kangen....

ibunya selisih 3 tahun dengan ku
klo inget masa muda dulu :d
kerjaannya berantem mulu ma aku
kata ibuku, aku emang gak pernah rukun ma mbakku itu sejak kecil
tpi gedenya, aku malah belajar banyak darinya
pekerja keras, ga gampang nyerah, dan mandiri, bener2 mandiri tulen
never ask for help
sedikit banyak punya kemiripan karakter ma aku
bedanya cuman di manja nya doang
mbakku ini gak manja blas, klo aku hanya karena memanfaatkan situasi jadi anak bungsu
yang aslinya ga manja, jadi manja, aji mumpung ^_^
koq jadi ngomongin ibunya
tadi kan mo ngomongin dimas
yang pasti, kangeeeeennnnn banget ma ponakan2ku :(

Tuesday, May 09, 2006

gals talk

seperti biasa, aktivitas yang dilakuin anak kos tiap malam minggu or minggu malam
makan malam bareng di depan tv, sambil ngobrol2...
entah itu kerjaan, temen, or "something" ^_^

nah pas minggu malam itu, biasanya temen2 kos ku ndiskusiin materi yg didapet di liqo nya
dari 4 orang temen kosku, alhamdulillah 2 dah ikut liqo, 2 lagi belum
bahkan diminta bolak balik berkerudung pun tak mau
katanya agamanya ga mewajibkan berkerudung, gimana coba!!
iya sih, mereka berdua protestan...hehehe

2 orang yg ikut liqo itu, sebut saja bulan dan bintang (bukan nama sebenarnya :D)
membuka awal diskusi dengan mengajukan sebuah statemen :
---yg jujur aja, aku kira penting di awal, soalnya mode mereka mode serius----

"suroi, ada kabar baek nih", kata bintang
"oiya, apaan tuh ? mo pke rok ? :D ", jawabku
mereka berdua saling pandang..
"lagi2 itu, tenang ajalah, ntar klo kita dah siap pake rok, insyaAllah pake koq, jadi kamu yg telaten nyerewetin ya ", sahut bulan
"dan kabar baeknya adalah.....ummi bilang kita bedua dah boleh ngirim aplikasi lho", lanjut bintang

GABRUK, ternyata.....kirain apa coba...

"syukurlah klo gitu, emang dah bikin biodata ? lagian lo kan dah punya cowok, mau ditaruh dimana ?", kataku pada bintang
"ups, aku bln cerita ya, aku dah putus kemaren, seperti katamu, kita mesti nyari yg bisa mbimbing kita ke surga kan", kata bintang
"tapi ada syaratnya suroi, kata ummi, kita bedua boleh ngajuin aplikasi asal, satu : make rok, dua : ga pake make up lagi.tiga : kerudung di rapiin.empat : belajar jadi akhwat......hiks, sama aja bo'ong yak :(, kata ummi, ikhwan ga akan milih cewek2 kayak kita ", sahut bulan
"we hehehehehe, malang nasibmu nak nak, tapi ga segitunya kali, each of us, has our own right to find the best and get the best for our own self......."

dan mulailah diskusinya....

hmmm, wallahu'alam, entah atas dasar pertimbangan apa seseorang bisa membatasi keinginan orang laen untuk mencari yang lebih baek buat dirinya...
mungkin beliau ini punya pertimbangan khusus, ato justru digunakan untuk memotivasi temen2ku tadi agar cepet "berubah"...
tapi aku rasa bukan motivasi yang bagus, bukan karena itu kita menjalankan syariatNya
dengan susah payah aku mengembalikan lagi motivasi mereka untuk percaya bahwa
jodoh itu ditangan Allah, dan tiap kita wajib untuk berusaha untuk dpetin yang terbaek buat kita
klo Allah berkehendak, tak ada yang bisa mencegah
aku bukan hanya sekedar memberikan motivasi lagi tapi juga penyadaran bahwa
Allah akan memberi sesuai kualitas diri kita
klo toh Allah ngasih yang lebih baik, bersyukurlah
klo ternyta dia memberi yang agak kurang "baek", bersabarlah
bisa jadi itu ladang amal kita untuk saling nasehat menasehati
secara ga langsung memotivasi kita untuk fastabiqul khairat
tapi sekali lagi, bukan karena itu kita menjalankan syariatNya
just because we love Him
so much

but for this statement "ikhwan ga akan milih cewek2 kayak kita"
no comment deh :D

nb: tulisan ini bukan pertanda apa2, jadi plis deh, ga usa menduga2 hal2 yang bukan2
----sapa coba yang nduga2, GR amat si aku :D----

Thursday, May 04, 2006

lesson to learn

hari itu aku dan temen2 kantorku lunch di luar kantor
sepulangnya dari sana, kita mampir beli rujak di deket perumahan Pondok Indah
ketika baru aja naik mobil, melintas seorang bapak2 tua, yang usianya sekitar 70 an
menarik gerobak barang bekas, dia tampak kewalahan dengan beban segitu beratnya
kita yang di mobil sempet melihat kearahnya
lantas salah seorang temenku ngambil sebuah amplop dan menyodorkan ke kita-kita
dalam sekejap, amplop itu terisi rupiah
segera kita menyusulnya, untungnya bapak itu ga berbelok arah,
mobil dihentikan sejenak, dalam sekejap, amplop itu dah berpindah tangan
senang rasanya melihat senyum cerah bapak itu
sambil mengucap terima kasih berkali-kali....

dan aku bertanya pada temenku :
"mbak, emang selalu sedia amplop ya di dompetnya"
"iya suroi, kan kita ga pernah tau dimana kita bertemu dengan orang2 yang mungkin membutuhkan, dan setiap saat kita bisa berinfaq kan...tinggal ngeberhentiin mobil aja"

dan cukuplan itu menjadi pelajaran
a lesson to learn

Tuesday, May 02, 2006

Home schooling, strategi pemuliaan perempuan

pekan lalu, topik pembahasan di kajian pekanan adalah tentang isu feminisme
faham feminisme di barat sana telah mengalami pergeseran dari sejak faham ini digulirkan di awal tahun 70 an
bahkan icon2 feminisme, sebut saja stanem dkk, pun sudah menyadari adanya pembagian peran antara pria dan wanita, secara biologis memang berbeda,
hanya saja, rekan2 feminis di indonesia selalu saja ketinggalan beberapa tahap
sebenarnya bukan cuman feminis aja si, mostly, bangsa ini selalu ketinggalan menjadi "modern"
ketika orang2 barat mulai melirik ke arah spiritualitas, kita disini malah meniru jaman jahiliyah mereka...
ups, jadi nyeleneh bahasannya
back to topic....

pembahasan beralih ke gimana caranya para wanita terutama akhwat2 itu bisa teraktualisasikan
nah, karena mostly temen2ku itu ibu2, jadi concernnya lebih pada pendidikan anak
ide home schooling akhirnya keluar, mengingat biaya menyekolahkan anak ke SDIT sudah tak terjangkau kantong ikhwah, apalagi yang punya banyak jundi

dan aku tertarik, sepertinya itu jawaban dari keinginanku selama ini
terlibat di dunia pendidikan
home schooling

apa si home schooling ?
simak yang satu ini ^_^

Konsep home schooling itu akan menciptakan generasi yang berkualitas, karena dididik sesuai minat dan bakat anak," kata Prof Dr Djohar MS Rektor Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) di Yogyakakarta, Senin (29/8).

Sistem itu, menurut Prof Djohar, perlu diterapkan di Indonesia untuk memerdekakan pendidikan yang selama ini terjebak dalam belitan birokrasi yang sebenarnya justru merugikan. Sekolah yang seharusnya menjadi tempat berlangsungnya proses pendidikan, justru kehilangan arah dan tujuan utama yakni menciptakan manusia yang berbudaya.
"Standar yang diterapkan secara tidak masuk akal dan menyamaratakan semua siswa, menjadikan sekolah sebagai institusi pendidikan formal yang bahkan tidak menyentuh sisi pendidikan dan mementingkan pembelajaran," katanya.
Hal itu membuat tujuan utama pendidikan menjadi terlupakan. Orangtua dan siswa serta para guru menjadi mengedepankan nilai dibanding kualitas pribadi dan minat siswa. "Untuk memperbaiki itu semua, kita harus berani keluar dari sistem yang sebenarnya banyak mengarah pada tertib administrasi saja, bukan filosofi pendidikan seperti seharusnya," katanya.
Dengan sekolah yang bebas, maka siswa juga akan mendapatkan kebebasan untuk belajar dengan lebih baik. Sistem pendidikan yang demikian, harus segera diubah. Bila tidak, maka yang terjadi adalah kerusakan generasi yang nantinya akan menghancurkan bangsa.
"Home schooling menawarkan jalan keluar terbaik untuk masalah itu," ucapnya.


hmmm, menarik, dan insyaAllah akan segera terlibat, investasi masa depan lah
hanya saja, diperlukan perhatian dan fokus para ibu untuk bener2 bisa mendidik anaknya
sudah ada kurikulum yang setengah jelas :D dari depdiknas, tinggal kita mendaftarkan anak kita ke sekolah formal dengan nyantumin "home schooling" pada type belajarnya
proses belajar mengajar terjadi di rumah, tapi masih bisa ikut ujian di sekolah formal
dengan demikian biaya pendidikan bisa ditekan
krn tidak menggunakan fasilitas sekolah

nah, pertanyaannya adalah, gimana dengan para ibu yang kerja ^_^
yang bisa jadi ga bisa full day mendidik anaknya

temen2ku menjawab :
"tenang suroi, setidaknya anakmu ada pada tangan yang tepat, kita bikin home schooling in group aja, kayak personelnya Debu (grup nasyid)"

menarik, ditambah lagi pernah dikupas di tv sebuah home schooling yang dikelola secara profesional
biaya SPP nya cuman 6000 perbulan
anak2 bebas belajar sekehendak mereka, sesuai minat mereka, dengan tetap didampingi guru
seru ga ?
lantas para ibu2 yang nganterin itu diberdayakan, mereka bikin prakarya yang bisa dijual
untuk membantu menutup biaya pendidikan
sekaligus mencegah terjadinya "gosip - menggosip" dikalangan ibu2
dengan begitu para wanita terberdayakan
insyaAllah

smoga keinginan ini tidak hanya sekedar menjadi keinginan belaka
tapi termanifestasi dalam tindakan
tak sabar rasanya menunggu hari itu
hari dimana akan didiskusikan lagi dengan lebih serius rencana mendirikan home schooling
dengan dibantu oleh seorang pakar pendidikan

smoga..

karena Dia cinta

aku bersyukur sekaligus bingung...
syukur karena masih ada yang perhatian :D
bingung karena belum tau kenapa :d

ini ketiga kalinya ada seorang ikhwah yang menanyakan hal yang sama ke aku
aku sudah klarifikasi pada 2 ikhwah sebelumnya, dengan tetep cuek sesudahnya
karena toh aku tidak melakukan hal yang mereka katakan
ada sekitar 4 bulanan rentang ikhwah pertama dan kedua
dan semalam, setelah dua bulan lebih ikhwah kedua bertanya
ternyata pertanyaan yang sama dilontarkan oleh ikhwah ketiga

hmmm, aneh dan bingung..
ada apa sebenarnya, apa rencana Dia di balik smua ini
aku yakin ada suatu hal sehingga Dia berungkali menegurku dengan hal yang sama
tapi sampai sekarang aku tak jua sadar, maafkan atas ketidak cerdasanku Rabbi :(
karena memang aku tidak melakukannya
hmmm
apa ya...

pasti ada sesuatu, yang bisa jadi tidak secara langsung berkaitan dengan "gosip" itu
tapi Dia mengingatkanku melalui "gosip" itu
sepertinya aku memang harus berhati-hati
ekstra hati-hati
jauh lebih berhati-hati

satu hal yang aku tau
Dia sangat sayang sama aku ^_^
terbukti dia terus menerus ngingetin aku
hingga akhirnya aku tersadar
bahwa memang kita harus hidup di dunia seperti orang asing dan musafir
asing, sehingga nantinya membuat kita berhati2, karena kita ga tau dengan wilayah yang sedang kita tempati
musafir, karena suatu saat kita akan pergi dari satu tempat ke tempat laen.

terima kasih Rabbi
it's only You who really care about me