Monday, September 11, 2006

TITIK BALIK

Matahari sudah lama kembali ke peraduan
digantikan oleh bulan
diramaikan oleh hadirnya bintang

akhirnya, sampai juga aku di bangunan yang asri itu
tempat dimana hampir 2 tahun ini aku tinggali
aku buka pintu perlahan lahan
derit nya membuat mata-mata yang semula khusyuk menonton acara tv
menoleh kearahku

"tumben lo jam segini sudah pulang", sahut salah satu temenku

waiks, tumben ?!?!?!
kulirik arloji mungil yang kubeli beberapa waktu yang lalu di plaza senayan
masih jam 8 lewat 13 menit
hmm...masih ???
wajar aja klo mereka bilang tumben
karena biasanya aku baru pulang jam 10-11 an
astaghfirullah....aku tersadar
selama ini aku terlalu tenggelam dengan pekerjaan
mungkin disitulah aku bisa "berpura-pura"
terbawa arus sebuah sandiwara berjudul kapitalisme modern

oh no
come on suroi
it's getting closer with Ramadhan
take a break for a while
re-charge your spiritual quotion
ini adalah momen TITIK BALIK
titik dimana prestasi ruhiyah mengalami puncaknya

Rabbi,
berkahilah sisa usiaku
jadikanlah tiap detik di bulan ini begitu berharga
aku ingin tiap kata, tiap hembusan nafas, tiap butir nasi yang aku makan
tiap rupiah yang aku keluarkan, tiap sikap yang aku hadirkan
adalah wujud penghambaanku kepada Mu
adalah wujud keikhlasan
adalah wujud betapa aku mencitaiMu
dan tak ingin jauh dari Mu

Rabbi,
aku tau aku tak mungkin memaksimalkan semua waktuku untuk menyambut bulan agungMu
tak mungkin pula aku bisa selalu menahan tiap godaan yang datang
kepada mata, kepada telinga, kepada lisan
kepada tiap langkah kakiku pun kepada ujung kerudungku
jika aku berada disini
ditengah pusat hedonisme di negeri ini
oleh karena itu Rabbi
lindungilah aku dari godaan serta tipu daya dunia yang memabukkan
jadikan keberadaan ku disini membawa manfaat untuk islam

satu hal yang menjadi tekadku
aku tidak akan menyia2kan anugerah terindah dari Mu
RAMADHAN
syahrul mubarak

AYO BERLOMBA !!!

Saturday, September 09, 2006

Aku dan bayanganku

dia terbangun
ketika aku masih terbuai di alam mimpi
mimpi tentang kedamaian
mimpi tentang keindahan

dia pun bertasbih
ketika aku masih sibuk dengan duniaku
dengan segala ambisi hidup

ketika beramal baik
aku dan dia bersatu dalam harmoni
serasi seimbang
seiya sekata

tapi ketika diri ini kembali terjebak dalam tipu daya
dia tetap bertasbih
memuji keagungan penciptanya
dan aku telah berbuat dzalim
pada diri ini
pada bayang-bayang