Friday, August 12, 2005

Pagi

kulihat Mentari tersenyum menatapku
seakan berucap
"slamat pagi, may Allah alaways bless u"
aku pun tersenyum

kusaksikan bunga bermekaran
menarik perhatianku
tergoda tuk memetiknya
tapi tidak
dia tampak lebih bahagia bersama kumbang

Orang2 lalu lalang
kudapati dia
menikmati sarapan paginya
di pojokan selokan
masih
dengan posisi yang sama
tak beranjak

wajahnya mengisyaratkan beban
matanya memancarkan duka
aku tak bisa melihatnya lama
karena aku pun pasti terbawa
oleh putaran arus kehidupannya