Monday, January 23, 2006

dialog ayah dan anak

"Nung, kalo buang air gak boleh sembarangan ya, ntar kayak cicak itu, barusan ayah kena kotorannya", nasehat ayah pada sang anak, Inung, anak semata wayang yang baru duduk di TK A...

Inung diam untuk beberapa saat, kemudian dia bertanya
"yang nyiptain cicak itu sapa si Yah?", tanyanya sambil melihat cicak berlarian diatasnya
"Allah, karena Dia yang menciptakan semuanya", jelas ayahnya
"hmmm, berarti Allah menciptakan cicak sembarangan dong Yah ?", tanyanya lagi
"lho, emang kenapa ? koq nanya gitu ?", penasaran juga dengan pertanyaan anaknya
"klo gak sembarangan, terus kenapa cicak koq kalo buang air sembarangan, kan harusnya buang air ditempatnya, ini gak, berarti kan sembarangan Allah menciptakannya ?", jelasnya

aku dan masku (ayahnya) langsung berpandangan, bingung mo jawab apa, tapi ayahnya tak hilang akal..
"itu karena cicaknya males pergi ke sekolah, gak pernah ndengerin nasehat guru sama orang tua, jadinya ya buang air sembarangan....", jawab ayahnya sedikit ragu
"oooo...gitu ya Yah, jadi Inung harus ke sekolah terus ya Yah ?"
"iya sayang, sudah sana tidur, ayah mau nemenin mbak Caya dulu ya..."

Inung biasa memanggilku Caya, kesulitan klo manggil Suroi, Sur, atau bahkan Suroiyah...
aku dan ayahnya tertawa lepas saat meninggalkan kamarnya
repot juga ya punya anak kritis dan cerdas, sepanjang malam pun ayahnya bercerita betapa seringnya dia kewalahan menangani anaknya itu....
Inung bukan tipe yang mudah dibohongi dengan jawaban tidak masuk ke akalnya
bahkan kadang aku pun kewalahan meladeni pertanyaan2 nya klo dia pas maen ke rumah
tapi aku jadi belajar banyak, ternyata jadi orang tua tidak mudah....harus cerdas dan kreatif...
bisakah ?

hmmmm
rindu ponakan
9 keponakanku