Thursday, November 02, 2006

Hidup ini terlalu singkat untuk dihabiskan dengan pilihan yang salah

Yup, tepat sekali.
Tidak mudah untuk menentukan sebuah pilihan penting dalam hidup, terlebih apabila pilihan itu akan sangat menentukan masa depan kita.

Memilih pekerjaan, profesi, memutuskan untuk berhenti bekerja dan kemudian melanjutkan kuliah, atau tertarik untuk berwirausaha, memulai ladang dakwah baru yang kita sama sekali belum pernah terjun di dalamnya, dibutuhkan sebuah keberanian untuk memulainya, sejenak lepas dari kemapanan untuk mencari sesuatu yang baru dan hijrah ke model kemapanan lainnya.

kita tidak akan pernah beranjak dari sini, kalau kita membiarkan diri ini tetap berada dalam zona nyaman tertentu, puas dengan apa yang ada.Aku tidak sedang menyarankan untuk tidak bersikap qanaah dan mensyukuri karunia Dia yang tidak terbatas pada hidup kita, tapi sebaliknya, aku ingin memotivasi diri bagaimana supaya aku lebih bisa mensyukuri pemberianNya agar lebih optimal, sehingga menjadi manusia yang lebih bermanfaat buat sesama. Amin.

Jangan cepat puas hanya karena kita sudah mengantongi satu atau beberapa bintang, karena masih ada jutaan bintang yang bisa kita taklukkan, tentu saja dengan usaha dan ridho Nya

Teringat sebuah pesan dari seorang sahabat :
“REMEMBER, YOUR MENTAL LIMITATIONS ARE OF YOUR OWN MAKING. Make sure you set your goals high enough. Don’t settle for less because of limitations you place upon yourself. Most of us never really reach the level of achievement of which we are capable because we don’t challenge ourselves to do so “

Hmmm, inspiring, a lot, at least for me.
Kalau kita bisa mendapatkan mutiara asli, kenapa puas dengan imitasi
Kalau kita bisa berbuat lebih, kenapa harus berhenti sampai disini

Ada sebuah kisah seorang sahabat bernama abdurrachman bin auf, ketika seorang Anshar menawarkan sebagian harta miliknya kepadanya sebagai tanda persaudaraan yang baru dijalin, tapi lantas apa jawaban abdurrachman ? “tunjukkan kepadaku dimana letak pasar?”

Itu adalah sebuah pilihan, pilihan cerdas yang dilatarbelakangi oleh pengenalan potensi diri sendiri.
Seseorang yang mengenal betul dirinya dan potensi luar biasa yang ada pada dirinya, maka tidak sulit baginya untuk menaklukkan lingkungannya.

Hidup ini terlalu singkat untuk dihabiskan dengan pilihan yang salah
Kenali diri, optimalkan potensi,
Ingatlah
Masih banyak jutaan bintang yang menantang kita untuk ditaklukkan.
Semoga kita menjadi manusia2 pilihan yang mampu mempersembahkan yang terbaik untuk agama dan negeri ini
Mohon doa’anya, agar aku tidak salah pilih
--dalam sebuah perenungan panjang, menuju sebuah pilihan hidu