Thursday, February 01, 2007

Miss Yuki

Sebut saja namanya Yuki, wanita berusia 34 tahun warga negara asing, keturunan Belanda dan china.Dia pendatang baru di kos ku, tak sulit baginya untuk bisa langsung akrab dengan penghuni lama, kecerewetannya adalah modal utama.

Yup, she is a talk active person and has great curiosity.
Dia tidak pernah kehabisan bahan pembicaraan
Dia selalu ingin tahu segala hal, karena itulah dia memutuskan untuk masuk islam 2 tahun yang lalu
Karena agama yang pernah dia anut mematikan logika dan kekritisannya

Hari pertama dia masuk kos,dia sudah memberiku pertanyaan yang mengejutkan
“koq kalian solatnya ngadep sana ? bukannya menghadap ke masjid ya ?”

Aku ma temenku yang abis solat berjama’ah sempet bengong
dan menjelaskan ke dia kiblat yang sebenarnya, dengan nada lugu dia berkomentar
“gw kira selama ini kiblatnya itu majid”

Wikend kemaren, kita berdua sama-sama kelaparan, sama-sama ga masak
Akhirnya kita beli nasi bungkus di warteg, dari sinilah obrolan itu dimulai..

“do’ain gw ya Roi”, katanya
“do’ain knp Miss ?, tanyaku
“akhir2 ini aku susah solat, bukan males, tapi untuk menumbuhkan kembali niat dalam hati itu tidak mudah, dulu aku pernah beberapa hari tidak solat, hanya untuk menumbuhkan kembali niat itu, dan sekarang…..aku nggak tahu, sepertinya Tuhan tidak pernah mendengarkan do’aku, aku kini pasrah, terserah Tuhan mau berbuat apa padaku…apa yang aku inginkan tidak pernah aku dapatkan…aku kecewa, bukan pada Tuhan, tapi pada diriku yang belum bisa menerima hal ini, aku ingin solat lagi…tapi susah Roi…”, ceritanya dengan berbahasa Inggris fasih…

Rada sulit juga membahasakan dan memberi pemahaman kepadanya seputar permasalahannya itu, dia masih defense, mungkin dia hanya ingin didengar, tidak ingin dinasehati, jadi diskusi selanjutnya aku lebih banyak diam mendengar…

Hingga akhirnya aku berkata :
“Allah juga tidak melulu mengabulkan do’a2ku dan permintaanku, tapi Dia selalu memenuhi kebutuhanku, bahkan yang tidak pernah terpikir olehku sebelumnya, dan aku selalu yakin Dia akan memberikan yang terbaik buat aku, buat kita….”

“yes, I know that, even my grand ma thaught maybe I have choosed the wrong religion, that’s why there are always badluck around me…” tambahnya lagi…

“No, we both know, that it’s not true, what we need just be patient…jadikanlah solat dan sabar sebagai penolongmu…insyaAllah kita bisa dan saling mendo’akan ya..” kataku mengakhiri pembicaraan, karena warna hijau pintu warteg sudah terlihat…

mohon do'anya juga ya ^^