Thursday, November 17, 2005

Di ujung senja

Senja berangsur memudar
pun menjadi kebiasaan
camar hilang entah kemana
begitu juga
suara sumbang pengamen jalanan
tak lagi terdengar

aku asyik menonton komedia situasi
ketika dia datang
mengetuk pintu dan mengucap salam

segera kusambut dia
sambil menerka2
siapakah gerangan
aku tak mengenalnya
tapi is begitu dekat

riuh rendah suara kami bersahutan
sampau dia berkata
"sudah siap? ayo berangkat.."
"kemana?"
"menemui kekasihmu"
"benerkah ? ok, tapi tunggu, aku perlu membawa bekal dulu"
"gak usah, gak ada waktu...."
"tapi bagaimna aq bisa sampai kesana?"
"kau pasti akan sampai, cuman aku gak tau pasti kapan"
"tapi tidakkah kau mau menunggu, setidaknya aku bawa beberapa hal dulu?"
"kamu sudah membawanya, sudah waktunya, ayo pergi..."
"ok"

sayup2 terdengar suara tangis
kenapa mereka menangis
ibuku, ayahku, sodara2ku....
ada apa ini
jangan khawatir
aku akan segera kembali
menemui kalian
dan tiba2
aku tak lagi mendengar apa2
semua gelap
tampak sepi