Monday, February 26, 2007

Ketika kata WAJIB menjadi kebiasaan

"Wajib hadir di acara ....."
"Diwajibkan untuk seluruh ..."

mungkin ada beberapa diantara kita yang pernah mendapatkan sms ato instruksi seperti itu
dan entah kenapa aku tidak begitu suka dengan pemilihan kata2 WAJIB
seolah begitu mudahnya hukum itu dikenakan atas sesuatu
lantas, kalo kita tidak memenuhi, apakah lantas menjadi dosa ?

penerapan qiyadah wal jundiyah, tidak seharusnya melulu dalam bentuk "instruksional"
apalagi ketika itu diterapkan kepada kader yang tertarbiyah tahunan
justru aku menangkap kesan ketiadaan kepercayaan kepada jundi klo instruksi2 semacam itu masih diteruskan
sebagai seorang jundi yang telah terbina, insyaAllah kita akan selalu menyambut seruan kebaikan tanpa ada embel2 WAJIB...

ketidak sukaanku mencapai klimaksnya ketika kajian mingguan disetarakan kedudukannya dengan sholat lima waktu, mempunyai derajat wajib yang sama
hmmm...menggelitik saraf-saraf keingintahuanku
fatwa dari mana ? landasan syar'inya apa koq menyamakan itu dengan sholat....
masih masuk di logika klo 2 hal itu adalah sarana untuk meningkatkan ketaqwaan
tapi akan menjadi pertanyaan besar ketika mereka menduduki peringkat yang sama
aku termasuk rajin ikut kajian mingguan, klo toh ga datang biasanya karena alasan2 yang syar'i
tapi bukan berarti aku diam membisu dengan kemandekan yang aku rasakan di forum itu

semua ini bermula ketika aku mengutarakan "kemandekan" di kajian itu ke beberapa temenku
waktu itu Ummi tidak hadir
sengaja forum itu aku manfaatkan untuk mengevaluasi program kerja dan menampung kritik saran
kabanyakan dari kita mempunyai keluhan yang sama :
materi yang monotom dan itu-itu aja, proses yang berlangsung 1 arah, dan tidak peka dalam menangkap kebutuhan peserta
tidak salah memang, semua temen2ku adalah wanita karier dan berumah tangga, berpendidikan minimal s1...
tidak salah kalo kita mempunyai ekspektasi lebih terhadap forum yang kita hadiri seminggu sekali itu
aku yakin, mereka adalah wanita2 hebat yang dengan sentuhan khusus akan melahirkan kegiatan2 hebat
buat aku kajian bukan sekedar menerima materi, tapi juga melahirkan gagasan baru untuk dakwah ini
tapi klo materi "urgensi tarbiyah" diulang2 tiap bulan...
kapan majunya kita...
come on...dakwah ini membutuhkan orang2 yang cerdas dan berwawasan

kita memang bisa mencari di luar, tapi klo ada fasilitas pekanan, ajang diskusi yang telah ada
kenapa tidak dimanfaatkan ?
setalah mengumpulkan beberapa masukan, kita sepakat untuk menunjuk orang yang akan menyampaikan hal ini ke Ummi...

dan 2 minggu kemudian, terdengarlah kalimat di bawah :
"forum ini tujuan utamanya adalah bukan untuk mencari materi, tapi semata untuk mencari RidhoNya dan meningkatkan ketaqwaan padaNya, hukumnya sama dengan sholat, jika tidak dilakukan, antum bisa membayangkan dosa yang akan antum terima...."

in-doktrinasi tak beralasan....
kita sudah dewasa, dakwah ini pun tidak lagi berusia muda
tapi heran, kenapa masih ada pemikiran2 seperti itu yang terlontar
tujuan kita hanya ingin menciptakan forum yang tidak hanya bernuansa ruhiyah, tapi kental dengan diskusi2 ilmiah dan wawasan-wawasan kontemporer...

kini keinginan itu tidak bersambut....
saatnya kembali meluruskan niat...
mencari mutiara di tempat lain...