Wednesday, June 07, 2006

Ketika matahari pun masih enggan

dengan langkah tertatih
dia melangkah keluar
kudengar gemericik suara air di keheningan
tubuh kurusnya sesekali menatap tembok
mencoba mencari cahaya

aku masih terlelap
ketika dia mulai membentangkan sajadah
meski tak mampu lagi dia berdiri
namun dia tak menyerah
dia tetap menghadap Tuhannya
meski dingin menggigil
di saat yang lain terlelap

menjelang subuh
dia menuju masjid
sambil membawa qur'an dan kacamata bacanya
subhanallah
di saat yang lain terlelap

pun solat2 yang lainnya
dia rajin berjama'ah di masjid
menghabiskan waktu-waktu berharga di masjid

dia
80 tahun lebih
tapi tetap melaksankan sunah Rasulnya
puasa senin kamis pun menjadi kebiasaannya
bahkan kadang puasa tengah bulan

dia teramat sayang sama keluarganya
pada anaknya
pada cucunya
padaku
cucu terakhirnya

tidak ada guru yang terbaik selain engkau mbah
teramat besar cintaku padamu
doakan
suatu saat nanti
aku bisa mengajakmu melihat ka'bah
Rabbi
berikan aku kesempatan berharga itu
untuk membalas semua pelajaran tanpa katanya
sebelum engkau memanggilnya