Wednesday, October 11, 2006

Begitulah cinta mengajarkan

" Aku muangkelll pooolllll suroi", katanya selepas shalat tarawih di Masjid Pondok Indah
" kenapa mbak ?", tanyaku heran, kemaren emang kita ga sempet berbagi cerita
" Kenapa dia harus memperlakukan aku kayak gitu...klo emang ga suka ya....bla bla", jelasnya panjang lebar kali tinggi tentang lelaki itu, lelaki yang sangat dicintainya dan senantiasa hadir di setiap mimpinya..

Aku menghela nafas sejenak, klise, dan kembali mendengarkan curahan hatinya

"Aku juga sebel ma.....bla bla ", tambahnya
" sudahlah mba, ambil positifnya aja, bersikap dan berlakulah yang wajar, ga usa menunjukkan raut muka menyebalkan ke dia, meski ga ditunjukkin pun raut muka mba udah nyebelin si ^_^ hahahha", hiburku
"sialan lu, aku sebel, sebel...", raut muka nya masih ga berubah
"mba, itu semua adalah konsekuensi dari sebuah pilihan, sampeyan dah memilih untuk mencintai dia, cinta itu sebuah entitas yang punya banyak variabel-variabel", kataku yang ga tau arahnya mo kemana ^_^
"tapi kenapa variabel sakit hati yang selalu aku dapatkan ?", protesnya
"hmmm....begitulah cinta mengajarkan dan mendewasakan kita...dengan caranya sendiri...", mencoba menjadi wanita dewasa yang bijak
"sok bijak lu, aku hanya ga habis pikir...bla bla....",

ceritanya masih berlanjut...bahkan sampai aku selesai menghabiskan semangkuk bakwan malang, padahal aku klo makan lamanya minta ampun...

aku jadi teringat seseorang
yang mungkin telah aku lukai puluhan kali
yang tak terhitung berapa dosa yang sudah aku lakukan
dan entah dengan apa aku bisa mendapatkan keridhoannya lagi
penyesalan selalu datang di akhir
sayangnya...

tapi bukankah memang begitu romantika pencarian pasangan jiwa ?
Di salah satu edisi tarbawi, Anis Matta menuliskan :
"Jiwa mempunyai hajatnya sendiri.Maka is lebih bisa mengenal pasangannya sendiri.Juga bergerak dengan caranya menuju pasangannya.Di alam jiwa terlalu banyak kaidah dan kebiasaan alam raga yang tidak berlaku.Itu yang membuatnya rumit, tapi agung.Maka Romantika cinta jiwa selalu begitu : bauran yang kompleks antara kerumitan dan keagungan..."

and i agree with him :-)
selamat mencari pasangan jiwa bagi yang belum menemukan :D

Sunday, October 08, 2006

Puasa = Pulang kampung ??

Jam menunjukkan pukul delapan lewat 10 menit, ketika aku mo ngantor
Echa, cucu ibu kos yang baru duduk di TKB, lagi asyik makan di ruang makan
dan aku pun menyapanya :
"Lho ? Echa nggak puasa sayang? ", tanyaku
"Echa kan katolik tante, puasanya beda ma orang Islam", jawabnya, lugu
"emang orang katholik puasanya gimna Cha ?", tanyaku ngetes
"Kalo orang islam kan puasanya satu bulan penuh, abis itu pada pulang kampung semua, jakarta sepi, klo orang katholik, puasanya nggak pake pulang kampung setelahnya",

ha ha ha
CERDAS. benar juga tapi
Bulan puasa selalu setali tiga uang dengan yang namanya mudik lebaran
aku pun kini merasakannya, mudik ku yang kedua, insyaAllah jika sampai usia.

Mudik, buat aku bukanlah rutinitas lebaran semata
Melainkan sebuah sarana mengistirahatkan jiwa dari segala aktivitas dunia
tak ada lagi jam kerja
tak ada lagi target2 harian
dan yang paling penting, ga ada customer yang sewenang :D
yang ada hanyalah
manusia-manusia yang sedang kembali menuju fitrahnya

belajar dari pengalaman pertamaku mudik, berikut kiat2nya :
1. Persiapkan tiket jauh2 hari sebelumnya
Terlebih untuk tiket pesawat, kalo kereta kan cuman bisa pesan 1 bulan sebelumnya dan ga ada fluktuasi harga.
tapi klo pesawat bisa 2 sampai 3 kali lipat harga normal. Nah lho ? kan mending duitnya di infaqkan ato dibeliin oleh2 buat ponakan2 dirumah ^_^

2. Jangan Mudik sendirian berbahaya.
Buat aku yang baru pertama kali mudik, sempet bingung juga ngeliat begitu banyaknya orang. Binun,belum lagi rawan copet, jadi lebih baik ngajak satu temen, lumayan ada yang njagain barang bawaan qt klo lagi pengen ke ladies or gents room gitu ^_^
lagipula kan ga baek wanita pergi sendirian, harus ada makhramnya

3. Lebih baik memilih kereta yang jam 9 malam.
Sebab jarak antar kos ku ma gambir cukup jauh, apalagi pake acara macet di Sudirman, bisa2 telat naek kereta yang jam 6 ato jam 7, kecuali dikasih ijin keluar kantor lebih cepat.

4. Siapkan buku bacaan atau topik pembicaraan yang menarik
10 jam di kereta, akan sangat membosankan kalo diisi dengan tidur aja.Temen sebelah bisa dimanfaatkan untuk sesekali ngobrol atau tukar menukar snack ^_^.Tapi kalo dipesawat, yang cuman 1 jam, biasanya aku lebih memilih tidur, abisnya suka pusing kalo pesawatnya menembus awan, gronjal2 :D

5. Persiapkan diri menyambut keluarga dengan senyum termanis :-)
Karena hanya dengan melihat senyum kita, keluarga akan berpersepsi "ooo..arek2 iki apik2 ae berarti", padahal sebenarnya "sedang dalam pelarian" ^_^


demikian tips dan trik mudik
semoga bermanfaat ^_^
selamat mudik
Taqabbalallahu minna wa minkum

-suroi yang gagal mendapatkan cuti extension satu minggu :-( -

Muslimah, not for sale

Disuatu siang nan terik..
ketika jakarta tenggelam dengan berbagai aktivitas dunia atau bahkan akhirat
2 muslimah tengah terlibat pembicaraan serius, menarik..

"ukh, ada ikhwan yang lagi nyari istri, dia seorang hafidz, anti mau nggak ? ", begitu si A memulai pembicaraan.
"hmmm..dia orangnya kayak gimna ? ", si B penasaran jadinya
"anti ga perlu tahu banyak dulu, yang pasti dia hafidz, seorang guru alqur'an di sebuah SD Islam", tambah si A
"Boleh aq minta biodatanya ? ", semakin dirahasiakan, si B semakin penasaran
"Nope, anti aku kasih waktu 3 hari untuk memutuskan. Biodata akan membuat bias keputusan yang anti buat.", si A tetep keukeuh
"tapi gimana aku bisa ngambil keputusan, klo aku ga tau gimana dia ? ", rupanya si B juga keras kepala neh
"Dia orangnya baek, itu sudah cukup.Kalau antum bersedia menikah dengannya, baru aku kasih biodata lengkap, dan biodata antum aku kasih ke dia", terang si A
"hmmm..jadi aku harus bilang ya, aku mau nikah ma dia, baru antum kasih tau ke ikhwan itu kalo dia akan berproses denganku dan ga ada jaminan klo ikhwan tersebut juga mau nikah ma aku ?", si B mencoba mengambil kesimpulan
"Ya, karena dia seorang ikhwan ", padat, singkat dan jelas
"Lantas kenapa kalo dia seorang ikhwan ?", protes si B
"Kalau antum ga bersedia, masih banyak akhwat laen mungkin akan bersedia, jangan pernah bikin seorang ikhwan kecewa, karena ga bnyak ikhwan baek2 sekarang ini"...

si B pun terdiam, tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya
apakah itu berarti kalo akhwat yang kecewa, maka itu dianggap hal biasa aja
ibarat barang murah, klo pecah, gampang bisa dibeli lagi
hmmm.....dunia semakin aneh
Muslimah, not for sale
bukan kucing dalam karung