Monday, March 20, 2006

episode

episode 1
“suroi speaking, assalamu’alaikum”, kataku di telpon waktu itu
“wa’alikum salam, jeng, nonton yuk “, sahut sobat karibku di kantor
“ogah”, jawabku tanpa mikir
“ayolah, kali ini aja, filmnya bagus banget, anak2 yg laen dah confirm, tinggal lo doang”, rayunya
“pokoknya ogah, kan dah pernah aku jelasin alasannya tho jeng”, kataku
”iye, tapi kan sekali ini aja, gw ga ada temen cewek neh”, pintanya sekali lagi
”mending lo temenin aku lembur aje gimane…hehehe”, jawabku
“ga asyik lo orangnya, yo wes lah, awas lho ya klo besok minta diceritai filmnya kayak gimana, gw mah ogah kasih tau lo”, menyerah kalah
“ya maaf lho jeng, klo lo minta aku temenin jalan ke Mall or kmana aja, it’s ok lah, tpi klo nonton, maaf ye, gw kagak bisa”, jawabku
“yasud, c u tomorrow ya”, pamitnya
“ok, assalamu’alaikum, babye, have a nice time”
“thx, bye, wa’alaikum salam”

episode 2

“suroi, lo ga masuk ?”, tanya temenku ketika melihat temen2 yang laen dah pada masuk tempat karaoke, sementara jam menunjukkan pukul setengah sebelas malam.
“masuk ? nggak ah, aku balik ke hotel aja ya”, jawabku
“ke hotel ? yang bener aja lo, ma sapa balik kesana ? lagian ini kan dah malam, dan lo ga pernah ke Medan sebelumnya khan? ”, protes temenku itu
”ya rada takut si, cuman gw lebih takut ma ”preman” di dalam :D, hehehehe”, jawabku asal
”suroi, kamu itu sesekali nikmatin idup napa si, gak cuman kerja-ngaji, kerja-ngaji mulu”, mulai berkomentar yang tidak-tidak
”yeee, sok tau amat si lo, sapa bilang aku ga nikmatin idup, aku orang yang cukup berbahagia menjalani hidup”, berargumen dikit
”gitu dibilang nikmatin idup ? plis deh, apa serunya...yang ada mah stress, percuma lo kerja klo gak buat seneng2”, katanya tak mau kalah
”hmm, begini temenku yang baek hati dan tidak sombong, krn ini sudah malam, i will make it short to you, orang itu punya caranya masing2 untuk nikmatin idup, aku dengan caraku dan kamu dengan caramu, cukup sampe disini, aku mo balik, naek taksi aja kali , do’ain ga nyasar ya n selamat sampe hotel, terus tidur :D”, jawabku
”hmmm, gw temenin lo balik deh, minta anter pak supir aja ya, ntar aku duduk di samping pak supir yang rajin bekerja, mengendarai kuda supaya baik jalannya..hehehe"
”yeee, bukan kuda kali, tapi kijang :D"
episode 3

”lo mo ikut gak? ”, kata mbak Lia
”kmana mbak?”, tanyaku
"makan steak, di Kemang, kalo ikut, ayo cepet..”, pintanya
”hmmm, Kemang ya ? halal ga makanan disitu :D ?”, tanyaku lagi
”yaaa klo ragu lo baca bismillah aja sebelum makan, insyaAllah semua yang haram jadi halal :D”, sangat ga masuk akal
"enak aja, mana boleh begitu mah, klo bln jelas lisensi halalnya aku gak mau ikut ah, ntar kayak kejadian kapan hari, setelah makan, aku baru tahu, klo masaknya ditambahi anggur merah, ayamnya gak disembelih lagi, tapi langsung dimasukin steam panas, cek dulu ya, halal haramnya, aku ga mau ibadahku ga diterima 40 hari”, jelasku
”iya, ntar aku cek, klo halal, besok2 lo ikut ya? ”, jawabnya
”okay, insyaAllah..”

Sekelumit kisah hidup di kota metropolitan, berteman dengan kaum metropolis.....
Kadang panas juga nih kuping, bolak balik diolok2 meski mereka cuman becanda aja si
Pernah kabur dari ruang meeting gara2 ga tahan dengan olok2 kan mereka :D
Koq ya sempet2nya gitu lho, ngolok2 diriku ditengah2 meeting!
Belum lagi klo sudah masuk ranah perjodohan, dijamin ga akan bisa melarikan diri sebelum mereka2 puas nggodain, yang sabar ya suroi, orang sabar disayang Allah koq ^_^.

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan jakarta ato tempatku bekerja, hanya saja kadang kita berada di tempat yang tidak kondusif, yang setiap saat selalu menguji keimanan dan keteguhan kita, alhamdulillah Allah selalu melindungi dan menjaga, semoga tidak terbawa ragam gaya pergaulan kota, dan semoga bisa memberikan warna pada kantorku tercinta....amin




kau tak lagi istimewa

Seperti mentari
Hadirmu memberi kehangatan
Menceriakan hari-hari penatku
Dulu

Seperti bulan
Hadirmu mendatangkan kedamaian
Menatapmu menyejukkan kalbu
Karena Dia menciptakanmu begitu indah
Menghiasi malam-malam ku
Dulu

Seperti senja
Menawarkan keindahan
Lantas pergi berganti malam
Yang tak juga beranjak pagi
Kini

Kau tak lagi istimewa
Bukan mentari, bukan pula bulan
Kau hanya senja
Yang mampir sejenak
Kemudian pergi
Meninggalkan luka
Setelah kau goda aku dengan pesonamu
Lantas aku menjadi manusia bodoh

kau tak lagi istimewa

Tuesday, March 14, 2006

kelelahan yang sangat

entah
dengan apa aku menatap
ketika mata ini mulai enggan

entah
dengan apa aku berpikir
ketika otak ini mulai kikir

entah
dengan apa aku berlari
ketika kaki tidak lagi bisa diajak kompromi

lelah
malam tak lagi tampak indah
pagi pun tak mampu merayu sehingga mendapatkan senyumku
semua sama
di bawah naungan cahaya yang entah berapa watt
ditemani pendingin ruangan yang seakan tak pernah mengerti
aku lagi kedinginan disini

tapi Rabbi
alhamdulillah wa syukurilah
aku masih punya hati
yang tak akan pernah lelah
memujaMu, merinduMu, mengingatMu
hanya karena Engkaulah aku bertahan
hanya karena Engkaulah aku lakukan semua ini
sehingga suatu saat aku bisa mengatakan padaMu
inilah amal terbaikku...
semoga
amin

--ditengah kelelahan jasmani yang sangat, alhamdulillah ruhani mendapat semangat, dari suatu peristiwa di hari Ahad, terima kasih sahabat, atas segala nasehat, i love u so ----

Thursday, March 02, 2006

21 Vs 36

"subhanallah, akhwat 21 tahun menikah dengan ikhwan 36 tahun ? ", aku tidak bisa menyembunyikan kekagumanku....
"bukan, ikhwan 21 tahun menikah dengan akhwat 36 tahun.", kata mbak Ni
"hah ? subhanallah....alhamdulillah, semoga pernikahannya barakah, sakinah, mawaddah warahmah.....kapan nikahnya ?", tanyaku
"1 bulan lagi, anti mau berpartisipasi di walimahnya gak ?"
"mau dong, tapi aku mengenalnya kan...hehehe....."
"iya anti kenal koq, nama akhwatnya ^#$#^, ikhwannya %@##$.."
"waaaaaaa, aku harus menelponnya neh sekarang, mbaknya koq gak bilang2 ma aku ya sebelumnya", protesku
"ngapain ngomong2 ma anti, sapa si lo...hihiihiihi"

sementara di suatu sudut yang laen....
"gimana mau gak..?", ucap seorang akhwat pada seorang ikhwan
"hmmm, gimana ya ukh, ane maunya yang sedikit lebih muda dari ane, klo akhwat yang itu kan usianya sama ma ane, sama2 24, bisa tolong dicariin lagi yang 22-23 gak, n klo bisa yang lulusan ITS, ITB or UI..", jawab ikhwan tersebut
"afwan ya akh, antum itu nyari istri apa karyawan kantor ?!?!? "

aku memaknainya sebagai "jodoh" atau "tidak jodoh"
gimanapun jauhnya gap yang ada klo sudah jodoh ya gak bakal lari kemana la
tapi sekecil apapun gapnya, klo emang bln jodoh, selalu aja ada hal2 yang menjadi masalah
iya tak ? dan itu juga tergantung kesiapan seseorang untuk menikah....
seseorang pernah menasehatiku seperti ini :
"kalo anti sudah siap menikah, se-benar2nya siap, maka anti akan menghilangkan semua kriteria yang ada, kecuali agamanya, dan anti ridho dengan jodoh yang diberikan olehNya...tapi klo anti masih memikirkan "hal2 laen", sepertinya anti perlu meninjau ulang kesiapan anti..."

sebuah nasehat yang membuat aku me -redefine apa sesungguhnya arti "siap nikah"...
pada saat yang sama Murabbiku memberi materi yang judulnya "ikatan kejiwaan suami istri"
hehehehe
MR ku si berpesan sebelumnya
"meski Suroi bln nikah, gak ada salahnya kan buat pelajaran juga", kata MR ku
"ya gapapa si Mi, tapi jangan sering2 aja ya ^_^", jawabku
yang laen pada nimpali,
" enak aja, kan hampir smua dah nikah, kecuali anti, minoritas ngalah la..hehehehe"
"hiks..."

di materi tersebut dijelaskan banyak hal, tapi intinya adalah
"saling membahagiakan dan saling mengerti satu sama laen"
sebenarnya klise, tapi berdasarkan pengakuan temen2 liqoku, ternyata tidak semudah itu untuk diaplikasikan...
tapi di akhir session MR ku menetralisir suasana dengan berkata
"ntar aku bilangin MR suami2 antum, biar dapet materi yang sama..."
hihihihihii...lucu juga......